Validitas eksternal: Pengertian & Rumus Dalam Arikunto

AsikBelajar.Com | Instrumen yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain yang mengenai variabel penelitian yang dimaksud.

Sebagai contoh, misalnya peneliti akan mengetahui validitas tes IPS. Caranya adalah mencobakan tes tersebut kepada siswa yang diambil sebagai subjek uji coba. Hasil yang diperoleh kemudian dikorelasikan dengan nilai IPS anak-anak tersebut, misalnya dari nilai tes sumatif atau nilai rapor. Nilai rapor ini dijadikan sebagai ukuran atau kriterium. Oleh karena letaknya ada di luar instrumen maka menghasilkan validitas eksternal.

Rumus korelasi yg dpt digunakan adalah yg dikemukakan oleh Pearson. yg dikenal dgn rumus kolerasi product moment sebagai berikut:

Validitas eksternal

Harga rxy menunjukkan indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan. Setiap nilai korelasi mengandung tiga makna, yaitu: (1) ada tidaknya korelasi, (2 ) arah korelasi, dan(3 )besarnya korelasi.

1. Ada tidaknya korelasi, ditunjukkan oleh besarnya angka yang terdapat di belakang koma. Jika angka tersebut terlalu kecil sampai empat angka di belakang koma, misalnya 0,0002, maka dapat dianggap bahwa antara variabel X dengan variabel Y, karena kalau toh ada, angkanya terlaku kecil, lalu diabaikan.

2. Arah korelasi, yaitu arah yang menunjukkan kesejajaran antara nilai variabel X dengan nilai variabel Y. Arah dari korelasi ini ditunjukkan oleh tanda hitung yang ada di depan indeks. Jika tandanya plus (+), maka arah korelasinya positif, sedang kalau minus (-) maka arah korelasinya negatif. Penjelasan tentang arah korelasi ini akan dapat Anda temui di bagian lain, yaitu analisis data dengan rumus korelasi product moment.

3. Besarnya korelasi, yaitu besarnya angka yang menunjukkan kuat dan tidaknya, atau mantap tidaknya kesejajaran antara dua variabel yang diukur korelasinya. Dalam hal menentukan besarnya korelasi ini kita tidak perlu memperhatikan tanda hitung yang terdapat di depan indeks. Oleh karena adanya makna positif dan negatif juga diartikan sebagai besaran dalam garis bilangan dengan tanda (-) dan (+) maka tidak sedikit kita yang terkecoh mengartikan besarnya korelasi.

Perhatikan contoh: Dari perhitungan korelasi diperoleh indeks r = -0,875. Cara memberikan makna dari indeks korelasi tersebut adalah demikian;

1. Dari ada tidaknya korelasi: ada, karena angkanya besar, yaitu langsung di belakang koma tanpa tanda ada nol-nol lagi.

2. Dari arah korelasi: arahnya negatif karena di depan indeks ada tanda (-).

3. Dari besarnya korelasi: indeks korelasinya besar, karena mendekati angka 1,000.

Kesimpulan dari korelasi tersebut adalah demikian.

”Ada korelasi yang besarnya antara variabel X dengan variabel Y, tetapi arahnya negatif.

Kini bandingkan antara empat indeks korelasi berikut ini.
a. r = + 0,0001
b. r = -0,546
c. r = -0,753
d. r = + 0,631

Sesudah mencermati dan membandingkan antara empat indeks korelasi tersebut, kini jawablah pertanyaan berikut:

1. Indeks yang manakah yang paling besar korelasinya?
2. lndeks manakah yang dapat dianggap sebagai tidak ada korelasi .?
3. Bagaimanakah urutan indeks-indeks korelasi tersebut menurut besarnya?

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 212-214.

Post a Comment

0 Comments