Landasan Filosofi Pembelajaran Kolaboratif. Seperti halnya pembelajaran koopertif, pembelajaran kolaboratif pun didasarkan pada landasan kontruktivisme sosial. Selain itu kondisi kooperatif dan kolaborasi diperlukan pada kondisi dunia saat ini. Silberman menyatakan bahwa pada saat ini siswa dihadapkan pada ledakan pengetahuan, perubahan yang cepat, dan ketidakpastian. Untuk menghadapi dunia yang seperti itu diperlukan kehidupan berkelompok. Hidup berkelompok akan menumbuhkan rasa aman, sehingga memungkin menghadapi berbagai perubahan bersama-sama. Untuk itulah perlu pembelajaran berkelompok.
Vygotsky [1896-1934] (1962), salah satu pengagas konstruktivisme sosial, yang terkenal dengan teori “Zone of Proximal Development” (ZPD). ”Proximal” dalam bahasa sederhana bermakna “next“. Vygotsky mengamati, ketika anak diberi tugas untuk dirinya sediri, mereka akan bekerja sebaik-baiknya ketika mereka bekerjasama (berkolaborasi). Selanjutnya Vygotsky menyatakan, setiap manusia mempunyai potensi, dan potensi tersebut dapat teraktualisasi dengan ketuntasan belajar, tetapi di antara potensi dan aktualisasi terdapat wilayah abu-abu. “Guru berkewajiban menjadikan wilayah abu-abu ini dapat teraktualisasi, caranya dengan belajar kelompok. Dalam bahasa yang lebih umum, terdapat tiga wilayah “cannot yet do”, “can do with help“, and “can do alone“. ZPD adalah wilayah “can do with help”, wilayah ini bukan wilayah yang permanen, kuncinya adalah menarik pembelajar menjadi dari zona tersebut, dengan cara kolaborasi.
Referensi:
Vygotsky [1896-1934] (1962), salah satu pengagas konstruktivisme sosial, yang terkenal dengan teori “Zone of Proximal Development” (ZPD). ”Proximal” dalam bahasa sederhana bermakna “next“. Vygotsky mengamati, ketika anak diberi tugas untuk dirinya sediri, mereka akan bekerja sebaik-baiknya ketika mereka bekerjasama (berkolaborasi). Selanjutnya Vygotsky menyatakan, setiap manusia mempunyai potensi, dan potensi tersebut dapat teraktualisasi dengan ketuntasan belajar, tetapi di antara potensi dan aktualisasi terdapat wilayah abu-abu. “Guru berkewajiban menjadikan wilayah abu-abu ini dapat teraktualisasi, caranya dengan belajar kelompok. Dalam bahasa yang lebih umum, terdapat tiga wilayah “cannot yet do”, “can do with help“, and “can do alone“. ZPD adalah wilayah “can do with help”, wilayah ini bukan wilayah yang permanen, kuncinya adalah menarik pembelajar menjadi dari zona tersebut, dengan cara kolaborasi.
Gambar Zona Proximality Development menurut Vygotsky
Referensi:
- _____________. Vygosky. [on line] http://www.learningandteching.info
- Fåhræus, E.R. (2006).Collaborative Learning through Forum Systems– Problems and Opportunities. [on line] http://www.dsv.su.se/~evafaahr
- Matthews, Roberta S.; Cooper, James L.; Davidson, Neil; Hawkes, Peter. Building bridges between cooperative and collaborative learning. [on line] http://www.teachersrock.net
- Silberman, M. (1996). Active Learning 101 Strategies to Teach Any Subject Mancussets: Allyn and Bacoon
- http://yherlanti.wordpress.com/
0 Comments
Berikan Komentar Terbaik Anda Disini [NO SPAM, SARA n PORN]. Terima Kasih